Beranda » Panduan » Cara Budidaya Ikan Nila di Kolam Beton Untuk Pemula

Cara Budidaya Ikan Nila di Kolam Beton Untuk Pemula

Ternakle.com – Ikan nila adalah salah satu jenis ikan air tawar yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, cara budidaya ikan nila di kolam beton termasuk mudah, bahkan memiliki pertumbuhan yang cepat.

Selain itu, ikan nila memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan potensi pasar yang luas. Oleh karena itu, banyak orang yang tertarik untuk membudidayakan ikan nila sebagai usaha yang menguntungkan.

Namun, untuk membudidayakan ikan nila dengan baik, kita perlu memperhatikan beberapa hal, dari pemilihan bibit hingga penanganan hama dan penyakit. Salah satu faktor yang sangat penting dalam budidaya ikan nila adalah jenis kolam yang digunakan.

Jenis kolam yang cocok untuk ternak ikan nila adalah kolam beton. Kolam beton adalah kolam yang dibuat dari bahan beton yang kuat dan tahan lama. Kita akan membahas cara budidaya ikan Nila di kolam beton, untuk jelasnya simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Persiapan Kolam

Persiapan Kolam
Source: Tafshare.com

Sebelum kita menaburkan bibit ikan nila di kolam beton, kita perlu mempersiapkan kolam dengan baik. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan:

  • Bersihkan kolam dari kotoran, lumut, dan sisa-sisa pakan yang menempel di dinding dan dasar kolam. Gunakan sikat atau alat pembersih lainnya untuk membersihkan kolam secara menyeluruh.
  • Isi kolam menggunakan air bersih dan berasal dari sumber air yang terjamin kualitasnya. Pastikan air tidak mengandung zat-zat berbahaya, seperti logam berat, pestisida, atau limbah industri.
  • Sesuaikan ketinggian air dengan ukuran dan jumlah bibit ikan nila yang akan ditebar. Biasanya, ketinggian air berkisar antara 80-100 cm. Jangan terlalu tinggi atau terlalu rendah, karena akan mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan ikan nila.
  • Lakukan pengapuran dan pemupukan kolam untuk meningkatkan kesuburan air dan menekan pertumbuhan bakteri dan jamur yang merugikan. Pengapuran dapat dilakukan dengan menggunakan kapur tohor atau dolomit dengan dosis 200-300 gram/m2. Pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang, pupuk kompos, atau pupuk hijau dengan dosis 1-2 kg/m2. Aduk rata air kolam setelah melakukan pengapuran dan pemupukan.
  • Biarkan kolam selama 5-7 hari agar air menjadi stabil dan terbentuk plankton sebagai makanan alami ikan nila. Selama masa ini, kita juga perlu melakukan pengaturan aerasi dan sirkulasi air. Aerasi adalah proses pemberian oksigen ke dalam air kolam, sedangkan sirkulasi adalah proses pergerakan air kolam. Kedua proses ini penting untuk menjaga keseimbangan oksigen dan karbondioksida di dalam air kolam. Aerasi dan sirkulasi dapat dilakukan dengan menggunakan pompa air, blower, atau aerator.

Pemilihan Bibit

Pemilihan Bibit
Source: Rumahmesin.com

Setelah kolam siap, kita dapat memilih bibit ikan nila yang akan ditebar. Bibit ikan nila yang baik harus memenuhi beberapa kriteria, seperti:

  • Bibit ikan nila berasal dari induk yang sehat, unggul, dan bersertifikat.
  • Bibit ikan nila memiliki ukuran yang seragam, sekitar 3-5 cm.
  • Bibit ikan nila memiliki bentuk tubuh yang simetris, tidak cacat, dan tidak terluka.
  • Bibit ikan nila memiliki warna yang cerah, tidak pucat, dan tidak kusam.
  • Bibit ikan nila memiliki gerakan yang lincah, tidak lemah, dan tidak stres.

Untuk mendapatkan bibit ikan nila yang berkualitas, kita dapat membelinya dari balai benih ikan, peternak ikan, atau toko ikan terpercaya. Pastikan kita memeriksa kondisi bibit ikan nila sebelum membelinya dan ketahui ciri bibit berkualitas. Jika ada bibit ikan nila yang mati, sakit, atau terluka, segera buang dan jangan dibeli. Jumlah bibit ikan nila yang ditebar tergantung pada ukuran dan kapasitas kolam. Biasanya, padat tebar ikan nila di kolam beton berkisar antara 20-50 ekor/m2.

Penempatan Bibit

Penempatan Bibit
Source: Gdm.id

Setelah memilih bibit ikan nila yang baik, kita dapat menempatkan bibit ikan nila di kolam beton. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan:

  • Masukkan bibit ikan nila beserta kantong plastik atau wadahnya ke dalam air kolam. Biarkan selama 15-20 menit agar bibit ikan nila beradaptasi dengan suhu dan pH air kolam. Jangan langsung melepaskan bibit ikan nila ke dalam air kolam, karena akan menyebabkan stres dan kematian.
  • Buka kantong plastik atau wadah yang berisi bibit ikan nila secara perlahan. Campurkan air kolam ke dalam kantong plastik atau wadah tersebut secara bertahap. Lakukan hal ini selama 10-15 menit agar bibit ikan nila beradaptasi dengan kualitas air kolam.
  • Lepaskan bibit ikan nila ke dalam air kolam secara perlahan. Hindari menumpahkan air kantong plastik atau wadah ke dalam air kolam, karena dapat mengandung kotoran atau bakteri yang merugikan. Jangan memegang atau menyentuh bibit ikan nila secara langsung, karena dapat menyebabkan luka atau infeksi.

Pemberian Pakan

Pemberian Pakan
Source: Gdm.id

Pakan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi ikan nila diman menjadi prosedur cara budidaya ikan nila di kolam beton. Pakan yang baik harus memenuhi beberapa kriteria, seperti:

  • Pakan mengandung nutrisi yang seimbang, seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
  • Pakan memiliki bentuk, ukuran, dan tekstur yang sesuai dengan ukuran dan kebiasaan makan ikan nila.
  • Pakan memiliki aroma dan rasa yang disukai oleh ikan nila.
  • Pakan tidak mudah hancur atau larut di dalam air.
  • Pakan tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya, seperti zat-zat kimia, hormon, atau antibiotik.

Pakan yang dapat diberikan kepada ikan nila di kolam beton adalah pakan buatan, pakan alami, atau kombinasi keduanya. Pakan buatan adalah pakan yang dibuat dari bahan-bahan yang diproses secara industri, seperti pelet, tepung ikan, atau tepung kedelai. Pakan buatan memiliki kelebihan, seperti:

  • Pakan buatan mudah didapatkan dan disimpan.
  • Pakan buatan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan seimbang.
  • Pakan buatan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi ikan nila.

Namun, pakan buatan juga memiliki kekurangan, seperti:

  • Pakan buatan membutuhkan biaya yang lebih besar.
  • Pakan buatan dapat menyebabkan pencemaran air kolam jika diberikan secara berlebihan.
  • Pakan buatan dapat menurunkan kualitas rasa dan gizi ikan nila.

Pakan alami adalah pakan yang berasal dari sumber-sumber alami, seperti plankton, cacing, atau serangga. Pakan alami memiliki kelebihan, seperti:

  • Pakan alami murah dan mudah didapatkan.
  • Pakan alami memiliki kandungan nutrisi yang alami dan variatif.
  • Pakan alami dapat meningkatkan kualitas rasa dan gizi ikan nila.

Namun, pakan alami juga memiliki kekurangan, seperti:

  • Pakan alami sulit untuk dikontrol dan diukur.
  • Pakan alami dapat menimbulkan persaingan antara ikan nila.
  • Pakan alami dapat membawa penyakit atau parasit yang merugikan ikan nila.

Kombinasi pakan buatan dan pakan alami adalah pilihan yang paling ideal untuk budidaya ikan nila di kolam beton. Kombinasi ini dapat memberikan manfaat dari kedua jenis pakan, yaitu:

  • Kombinasi pakan buatan dan pakan alami dapat menjamin kecukupan nutrisi ikan nila.
  • Kombinasi pakan buatan dan pakan alami dapat menghemat biaya dan mengurangi pencemaran air kolam.
  • Kombinasi pakan buatan dan pakan alami dapat meningkatkan kesehatan, pertumbuhan, dan produksi ikan nila.

Untuk memberikan pakan buatan dan pakan alami kepada ikan nila, kita perlu memperhatikan beberapa hal, seperti:

  • Jenis pakan. Pilihlah pakan buatan yang sesuai dengan ukuran dan kebutuhan ikan nila. Pakan buatan yang baik harus memiliki kandungan protein minimal 25%, lemak maksimal 10%, dan serat maksimal 7%. Pakan alami yang dapat diberikan kepada ikan nila adalah plankton, cacing, kutu air, atau larva nyamuk. Pakan alami dapat diperoleh dari sumber alami atau dibudidayakan sendiri di kolam terpisah.
  • Jumlah pakan. Berikanlah pakan buatan dan pakan alami sesuai dengan jumlah dan bobot ikan nila. Jumlah pakan buatan yang diberikan berkisar antara 3-5% dari bobot ikan nila per hari. Jumlah pakan alami yang diberikan berkisar antara 10-20% dari jumlah pakan buatan per hari. Jangan memberikan pakan terlalu banyak atau terlalu sedikit, karena akan mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan ikan nila.
  • Waktu pemberian pakan. Berikanlah pakan buatan dan pakan alami pada waktu yang tepat dan teratur. Waktu pemberian pakan buatan biasanya dilakukan pada pagi dan sore hari, sedangkan waktu pemberian pakan alami biasanya dilakukan pada siang hari. Jarak antara pemberian pakan buatan dan pakan alami sebaiknya minimal 4 jam. Jangan memberikan pakan pada malam hari, karena akan menyebabkan pakan tidak habis dan membusuk di dalam air kolam.
  • Cara pemberian pakan. Berikanlah pakan buatan dan pakan alami dengan cara yang benar dan efisien. Pakan buatan dapat diberikan dengan menggunakan alat pemberi pakan otomatis, alat pemberi pakan manual, atau tangan. Pakan alami dapat diberikan dengan menggunakan jaring, keranjang, atau tangan. Sebarkan pakan secara merata di seluruh permukaan kolam. Jangan memberikan pakan di satu tempat saja, karena akan menyebabkan ikan nila berdesakan dan berebut pakan.

Pemeliharaan Kolam

Pemeliharaan Kolam
Source: Dayaternak.com

Selain memberikan pakan yang baik, kita juga perlu melakukan pemeliharaan kolam yang baik. Pemeliharaan kolam bertujuan untuk menjaga kualitas air, mencegah hama dan penyakit, dan mengontrol pertumbuhan ikan nila. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan:

  • Lakukan pengamatan rutin terhadap kondisi air, ikan nila, dan lingkungan kolam. Perhatikan apakah ada perubahan warna, bau, atau kekeruhan air, apakah ada ikan nila yang mati, sakit, atau terluka, dan apakah ada gangguan dari predator atau pencemar.
  • Lakukan pengukuran rutin terhadap parameter kualitas air, seperti suhu, pH, oksigen terlarut, amonia, nitrit, dan nitrat. Gunakan alat ukur yang akurat dan terkalibrasi, seperti termometer, pH meter, DO meter, atau kit tes air. Pastikan parameter kualitas air berada dalam rentang yang optimal untuk ikan nila, yaitu:
    • Suhu: 25-30°C
    • pH: 6,5-8,5
    • Oksigen terlarut: >4 mg/l
    • Amonia: <0,5 mg/l
    • Nitrit: <0,1 mg/l
    • Nitrat: <10 mg/l
    Jika parameter kualitas air berada di luar rentang yang optimal, segera lakukan koreksi yang sesuai, seperti:
    • Menambah atau mengurangi air kolam
    • Menambah atau mengurangi aerasi dan sirkulasi air
    • Menambah atau mengurangi pengapuran dan pemupukan kolam
    • Menambah atau mengurangi pemberian pakan
    • Menambah atau mengurangi jumlah ikan nila
  • Lakukan pergantian air secara berkala untuk menjaga kualitas air dan menghilangkan kotoran atau sisa-sisa pakan yang menumpuk di dasar kolam. Pergantian air dapat dilakukan dengan menggunakan saluran pembuangan atau pompa air. Pergantian air biasanya dilakukan setiap 2-4 minggu dengan mengganti 20-30% dari volume air kolam. Jangan mengganti air terlalu banyak atau terlalu sering, karena akan mengganggu keseimbangan biologis dan kimia air kolam.
  • Lakukan pembersihan kolam secara berkala untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kolam. Pembersihan kolam dapat dilakukan dengan menggunakan sikat, alat pembersih, atau tangan. Pembersihan kolam biasanya dilakukan setiap 1-2 bulan dengan membersihkan dinding dan dasar kolam dari kotoran, lumut, atau sisa-sisa pakan. Jangan membersihkan kolam terlalu keras atau terlalu sering, karena akan merusak lapisan beton dan menghilangkan mikroorganisme yang bermanfaat.
  • Lakukan pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit secara rutin dan tepat. Hama dan penyakit dapat menyerang ikan nila, kolam, atau lingkungan kolam. Hama dan penyakit dapat berasal dari dalam atau luar kolam. Pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti:
    • Memilih bibit ikan nila yang sehat, unggul, dan bersertifikat.
    • Memberikan pakan yang berkualitas, seimbang, dan higienis.
    • Menjaga kualitas air, aerasi, dan sirkulasi air.
    • Menggunakan obat-obatan atau vaksinasi yang sesuai dengan jenis dan tingkat hama dan penyakit.
    • Menggunakan jaring, pagar, atau atap untuk melindungi kolam dari serangan predator atau pencemar.
    • Mengisolasi atau membuang ikan nila yang mati, sakit, atau terluka dari kolam.

Pengontrolan Pertumbuhan

Pengontrolan Pertumbuha
Source: Regalsprings.co.id

Selain melakukan pemeliharaan kolam, kita juga perlu melakukan pengontrolan pertumbuhan ikan nila. Pengontrolan pertumbuhan bertujuan untuk menjaga keseimbangan populasi, ukuran, dan jenis kelamin ikan nila. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan:

  • Lakukan pengukuran rutin terhadap bobot dan panjang ikan nila. Gunakan alat ukur yang akurat dan terkalibrasi, seperti timbangan, meteran, atau alat ukur digital. Pengukuran bobot dan panjang ikan nila dapat dilakukan setiap 1-2 bulan dengan mengambil sampel acak sebanyak 10-20% dari jumlah ikan nila. Catat hasil pengukuran dan hitung rata-rata bobot dan panjang ikan nila.
  • Lakukan pengelompokan ikan nila berdasarkan ukuran dan jenis kelamin. Gunakan alat pemisah yang sesuai dengan ukuran dan jenis kelamin ikan nila, seperti jaring, keranjang, atau alat pemisah otomatis. Pengelompokan ikan nila dapat dilakukan setiap 2-3 bulan dengan memisahkan ikan nila yang berukuran besar, kecil, jantan, atau betina. Tempatkan ikan nila yang telah dipisahkan ke dalam kolam yang berbeda sesuai dengan ukuran dan jenis kelaminnya.
  • Lakukan penjarangan ikan nila jika jumlah ikan nila melebihi kapasitas kolam. Penjarangan ikan nila dapat dilakukan dengan menjual, mengonsumsi, atau memindahkan ikan nila yang berukuran besar, kecil, jantan, atau betina. Penjarangan ikan nila dapat mengurangi persaingan, stres, dan kanibalisme antara ikan nila. Penjarangan ikan nila juga dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi ikan nila yang tersisa.

Panen Ikan Nila

cara budidaya ikan nila di kolam beton
Source: Infopublik.id

Setelah melakukan pemeliharaan kolam dan pengontrolan pertumbuhan, kita dapat melakukan panen ikan nila. Panen ikan nila adalah proses pengambilan ikan nila dari kolam untuk dijual, dikonsumsi, atau dipindahkan. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan:

  • Tentukan waktu panen yang tepat. Waktu panen yang tepat adalah saat ikan nila telah mencapai ukuran dan bobot yang diinginkan. Biasanya, ikan nila dapat dipanen setelah 4-6 bulan dibudidayakan dengan bobot rata-rata 300-500 gram per ekor. Waktu panen juga dapat disesuaikan dengan permintaan pasar, kondisi cuaca, atau kondisi kolam.
  • Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk panen. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk panen adalah:
    • Alat penangkap ikan, seperti jaring, keranjang, atau alat penangkap otomatis.
    • Wadah penampung ikan, seperti bak, ember, atau kantong plastik.
    • Air bersih untuk membersihkan ikan.
    • Es batu untuk mendinginkan ikan.
    • Timbangan untuk menimbang ikan.
    • Kalkulator untuk menghitung harga ikan.
    • Kertas dan pulpen untuk mencatat hasil panen.
  • Lakukan panen ikan nila dengan cara yang benar dan cepat. Cara panen ikan nila adalah sebagai berikut:
    • Kurangi ketinggian air kolam hingga sekitar 30-50 cm.
    • Gunakan alat penangkap ikan untuk menangkap ikan nila dari kolam. Jangan menangkap ikan nila secara kasar atau sembarangan, karena dapat menyebabkan luka atau stres pada ikan nila.
    • Pindahkan ikan nila yang telah ditangkap ke dalam wadah penampung ikan. Jangan menumpuk ikan nila terlalu banyak atau terlalu lama di dalam wadah penampung ikan, karena dapat menyebabkan kekurangan oksigen atau kematian.
    • Bersihkan ikan nila dari kotoran, lendir, atau darah dengan menggunakan air bersih. Jangan membersihkan ikan nila dengan menggunakan sabun, deterjen, atau bahan kimia lainnya, karena dapat merusak kualitas ikan nila.
    • Dinginkan ikan nila dengan menggunakan es batu. Jangan mendinginkan ikan nila dengan menggunakan air dingin, karena dapat menyebabkan kerusakan jaringan ikan nila.
    • Timbang ikan nila dengan menggunakan timbangan yang akurat dan terkalibrasi. Catat bobot ikan nila dan hitung harga ikan nila dengan menggunakan kalkulator. Jika perlu, buat label atau nota untuk ikan nila yang akan dijual.
    • Simpan ikan nila di dalam kantong plastik atau wadah yang tertutup rapat. Jangan menyimpan ikan nila di bawah sinar matahari langsung, karena dapat menyebabkan pembusukan ikan nila.
  • Jual, konsumsi, atau pindahkan ikan nila sesuai dengan tujuan. Jika ikan nila akan dijual, carilah pembeli yang tepat dan tawarkan harga yang sesuai dengan kualitas ikan nila. Jika ikan nila akan dikonsumsi, olahlah ikan nila dengan cara yang higienis dan sehat. Jika ikan nila akan dipindahkan, siapkan kolam yang baru dan lakukan proses penempatan ikan nila seperti sebelumnya.

Kesimpulan

Cara budidaya ikan nila di kolam beton adalah salah satu usaha yang menjanjikan dan menguntungkan. Ikan nila memiliki daging yang lezat, gurih, dan bergizi. Ikan nila juga mudah dibudidayakan dan memiliki pertumbuhan yang cepat. Selain itu, ikan nila memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan potensi pasar yang luas.