Beranda » Panduan » Cara Budidaya Ikan Nila di Kolam Terpal Untuk Pemula

Cara Budidaya Ikan Nila di Kolam Terpal Untuk Pemula

Ternakle.com – Ikan lele merupakan jenis ikan tawar banyak diminati oleh banyak orang, bahkan menjadi jenis ikan paling mudah di budidayakan. Cara budidaya ikan Nila di kolam terpal menjadi pilihan utama bagi kebanyakan orang.

Kolam terpal adalah salah satu alternatif media budidaya ikan nila yang praktis dan hemat biaya. Kolam terpal adalah kolam yang dibuat dengan menggunakan terpal sebagai penutup dasar dan dinding kolam.

Ternak ikan nila di kolam terpal juga memiliki potensi yang besar untuk menghasilkan keuntungan. Dengan mengikuti cara budidaya ikan nila di kolam terpal yang benar, kalian bisa mendapatkan panen ikan nila yang berkualitas, sehat, dan berukuran besar.

Ikan nila yang dipanen dari kolam terpal juga bisa dijual dengan harga yang tinggi, karena banyak diminati oleh pasar. Nah, bagaimana cara budidaya ikan nila di kolam terpal yang mudah dan menguntungkan? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Persiapan Kolam Terpal

Persiapan Kolam Terpal
Source: Klopmart.com

Sebelum memulai budidaya ikan nila di kolam terpal, kalian harus mempersiapkan kolam terpal terlebih dahulu. Berikut merupakan langkah-langkah bisa kalian lakukan:

  • Tentukan ukuran dan bentuk kolam terpal sesuai dengan lahan yang tersedia. Ukuran kolam terpal bisa bervariasi, tergantung pada jumlah bibit ikan nila yang akan dibudidayakan. Sebagai contoh, untuk menampung 1000 ekor bibit ikan nila, kalian bisa membuat kolam terpal berukuran 3 x 4 x 1 meter.
  • Siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kolam terpal, yaitu: terpal, bambu, tali, paku, palu, gergaji, dan pisau. Pilih terpal yang tebal, kuat, dan tahan lama, misalnya terpal plastik atau terpal kanvas. Pilih bambu yang lurus, kuat, dan tidak mudah patah. Siapkan juga tali yang cukup panjang dan kuat untuk mengikat terpal dan bambu.
  • Buat rangka kolam terpal dengan menggunakan bambu. Potong bambu sesuai dengan ukuran kolam terpal yang diinginkan. Buat rangka dasar kolam terpal dengan menyusun bambu secara horizontal dan vertikal. Buat rangka dinding kolam terpal dengan menyusun bambu secara tegak. Kuatkan rangka kolam terpal dengan menggunakan paku dan palu. Pastikan rangka kolam terpal kokoh dan tidak goyah.
  • Pasang terpal di atas rangka kolam terpal. Gunting terpal sesuai dengan ukuran kolam terpal yang diinginkan. Pasang terpal di atas rangka dasar kolam terpal dengan meratakan dan menarik terpal ke arah luar. Pasang terpal di atas rangka dinding kolam terpal dengan melipat dan menekuk terpal ke arah dalam. Ikat terpal dengan tali di beberapa titik agar terpal tidak lepas atau bergeser. Pastikan terpal menutup seluruh permukaan kolam terpal dengan rapat dan rapi.

Setelah kolam terpal selesai dibuat, kalian bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu pemilihan bibit ikan nila.

Pemilihan Bibit Ikan Nila

Pemilihan Bibit Ikan Nila
Source: Gdmagri.com

Setelah kolam terpal siap digunakan, kalian harus memilih bibit ikan nila yang berkualitas untuk dibudidayakan. Bibit ikan nila yang berkualitas adalah bibit ikan nila yang sehat, bersih, berukuran seragam, dan memiliki sifat genetik yang baik. Berikut adalah beberapa tips untuk memilih bibit ikan nila yang berkualitas:

  • Pilih bibit ikan nila yang berasal dari sumber yang terpercaya, misalnya dari balai budidaya perikanan, peternak ikan nila profesional, atau toko perikanan yang terjamin kualitasnya. Hindari membeli bibit ikan nila dari sumber yang tidak jelas, karena bisa berisiko mengandung penyakit atau parasit.
  • Pilih bibit ikan nila yang sesuai dengan jenis dan varietas yang diinginkan. Ada beberapa jenis dan varietas ikan nila yang populer di Indonesia, seperti ikan nila merah, ikan nila hitam, ikan nila biru, ikan nila nilasa, ikan nila gift, dan ikan nila genjah. Setiap jenis dan varietas ikan nila memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangan yang berbeda-beda. Pilihlah bibit ikan nila yang sesuai dengan tujuan dan preferensi kalian.
  • Lalu pilih bibit ikan nila yang memiliki ciri-ciri fisik yang baik, yaitu: tubuh ikan nila berbentuk simetris, tidak cacat, tidak luka, tidak berjamur, dan tidak berlendir. Mata ikan nila bersih, jernih, dan tidak menonjol. Sirip ikan nila utuh, tidak robek, tidak patah, dan tidak berdarah. Mulut ikan nila rapat, tidak terbuka, dan tidak mengeluarkan busa. Insang ikan nila merah, tidak pucat, tidak hitam, dan tidak bengkak. Sisik ikan nila rapat, tidak rontok, dan tidak mengelupas. Ekor ikan nila lebar, tidak menyempit, dan tidak melengkung.
  • Kemudian pilih bibit ikan nila yang memiliki ciri-ciri perilaku yang baik, yaitu: ikan nila aktif bergerak, tidak diam, tidak lemah, dan tidak lesu. Ikan nila nafsu makan, tidak sulit makan, dan tidak rewel. Ikan nila tidak mudah stres, tidak takut, dan tidak agresif. Ikan nila tidak mudah terserang penyakit, tidak mudah mati, dan memiliki daya tahan tubuh yang tinggi.

Setelah memilih bibit ikan nila yang berkualitas dengan ciri sudah disampaikan, kalian bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu pengisian air kolam terpal.

Pengisian Air Kolam Terpal

Pengisian Air Kolam Terpal
Source: Gdmorganic.com

Setelah bibit ikan nila siap ditebar, kalian harus mengisi air kolam terpal dengan air yang bersih dan sehat. Air yang bersih dan sehat adalah air yang tidak tercemar oleh limbah, pestisida, atau zat-zat berbahaya lainnya. Air yang bersih dan sehat juga memiliki kualitas fisik, kimia, dan biologi yang baik, yaitu:

  • Suhu air berkisar antara 25-30°C, sesuai dengan suhu optimal untuk pertumbuhan ikan nila.
  • pH air berkisar antara 6,5-8,5, sesuai dengan tingkat keasaman yang ideal untuk ikan nila.
  • Oksigen terlarut (DO) di air minimal 5 mg/liter, sesuai dengan kebutuhan oksigen ikan nila untuk bernapas.
  • Amoniak (NH3) di air maksimal 0,02 mg/liter, sesuai dengan batas aman untuk ikan nila.
  • Nitrit (NO2) di air maksimal 0,1 mg/liter, sesuai dengan batas aman untuk ikan nila.
  • Nitrat (NO3) di air maksimal 50 mg/liter, sesuai dengan batas aman untuk ikan nila.
  • Karbondioksida (CO2) di air maksimal 20 mg/liter, sesuai dengan batas aman untuk ikan nila.
  • Kekeruhan (TSS) di air maksimal 25 mg/liter, sesuai dengan batas aman untuk ikan nila.

Penebaran Bibit Ikan Nila

Penebaran Bibit Ikan Nila
Source: Youtube.com

Setelah air kolam terpal siap digunakan, kalian bisa menaburkan bibit ikan nila ke dalam kolam terpal. Penebaran bibit ikan nila adalah tahap penting dalam budidaya ikan nila di kolam terpal, karena menentukan jumlah dan kualitas ikan nila yang akan dipanen nantinya. Berikut adalah beberapa tips untuk menaburkan bibit ikan nila ke dalam kolam terpal:

  • Aklimatisasi bibit ikan nila sebelum menaburkannya ke dalam kolam terpal. Aklimatisasi adalah proses penyesuaian suhu, pH, dan DO air antara tempat asal dan tujuan bibit ikan nila. Tujuannya adalah untuk mengurangi stres, cedera, atau kematian bibit ikan nila akibat perbedaan kondisi air. Cara melakukan aklimatisasi adalah dengan memasukkan bibit ikan nila beserta kantong plastik atau wadahnya ke dalam kolam terpal selama 15-30 menit. Setelah itu, buka kantong plastik atau wadahnya dan biarkan bibit ikan nila berenang keluar secara perlahan.
  • Taburkan bibit ikan nila ke dalam kolam terpal dengan menggunakan jaring, saringan, atau sendok. Taburkan bibit ikan nila secara merata ke seluruh bagian kolam terpal. Jangan menaburkan bibit ikan nila secara langsung dari ketinggian, karena bisa menyebabkan bibit ikan nila terbentur atau terluka. Jangan menaburkan bibit ikan nila secara berlebihan, karena bisa menyebabkan kepadatan ikan nila terlalu tinggi, sehingga mengganggu pertumbuhan dan kesehatan ikan nila.
  • Hitung jumlah bibit ikan nila yang ditebar ke dalam kolam terpal. Jumlah bibit ikan nila yang ditebar ke dalam kolam terpal harus sesuai dengan kapasitas dan tujuan kolam terpal. Jika kolam terpal digunakan untuk budidaya ikan nila hingga ukuran konsumsi, maka jumlah bibit ikan nila yang ditebar adalah 20-30 ekor/m2. Jika kolam terpal digunakan untuk budidaya ikan nila hingga ukuran benih, maka jumlah bibit ikan nila yang ditebar adalah 100-200 ekor/m2. Jika kolam terpal digunakan untuk budidaya ikan nila hingga ukuran induk, maka jumlah bibit ikan nila yang ditebar adalah 5-10 ekor/m2.
  • Pantau kondisi bibit ikan nila setelah ditebar ke dalam kolam terpal. Perhatikan apakah bibit ikan nila berenang dengan normal, tidak mengapung, tidak tenggelam, tidak bergerombol, tidak berkelahi, dan tidak menunjukkan gejala penyakit. Jika ada bibit ikan nila yang mati, segera angkat dan buang dari kolam terpal. Jika ada bibit ikan nila yang sakit, segera pisahkan dan berikan pengobatan yang sesuai. Konsultasikan dengan ahli perikanan atau petugas balai budidaya perikanan untuk mendapatkan saran yang tepat.

Pemberian Pakan Ikan Nila

Pemberian Pakan Ikan Nila
Source: Efishery.com

Setelah bibit ikan nila ditebar ke dalam kolam terpal, kalian harus memberikan pakan ikan nila secara rutin dan teratur. Pakan ikan nila adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan, kesehatan, dan kualitas ikan nila. Berikut adalah beberapa tips untuk memberikan pakan ikan nila di kolam terpal:

Pilih Jenis Pakan Ikan Nila

Ada beberapa jenis pakan ikan nila yang bisa kalian gunakan, yaitu:

  • Pakan alami, yaitu pakan yang berasal dari alam, seperti plankton, cacing, kutu air, atau serangga. Pakan alami bisa diperoleh dari kolam terpal sendiri, atau dari sumber lain yang bersih dan sehat. Pakan alami memiliki kandungan gizi yang tinggi, namun jumlahnya terbatas dan tidak terjamin ketersediaannya.
  • Pakan buatan, yaitu pakan yang dibuat oleh manusia, seperti pelet, tepung ikan, atau dedak. Pakan buatan bisa diperoleh dari toko perikanan, pabrik pakan, atau dibuat sendiri. Pakan buatan memiliki kandungan gizi yang bervariasi, namun jumlahnya melimpah dan terjamin ketersediaannya.
  • Pakan campuran, yaitu pakan yang merupakan kombinasi dari pakan alami dan pakan buatan. Pakan campuran bisa memberikan keseimbangan gizi yang optimal untuk ikan nila, namun membutuhkan penyesuaian dan pengawasan yang baik.

Sesuaikan Jumlah dan Frekuensi Pemberian Pakan

Jumlah dan frekuensi pemberian pakan ikan nila harus sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas ikan nila, agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan pakan. Jika pakan ikan nila kurang, maka ikan nila akan mengalami pertumbuhan yang lambat, kesehatan yang buruk, dan kualitas yang rendah.

  • Jika pakan ikan nila berlebih, maka ikan nila akan mengalami kegemukan, penyakit, dan kematian, serta menyebabkan pencemaran air kolam terpal. Berikut adalah pedoman umum untuk menentukan jumlah dan frekuensi pemberian pakan ikan nila:
  • Untuk bibit ikan nila berukuran 1-5 cm, berikan pakan sebanyak 10-15% dari bobot tubuh ikan nila, sebanyak 4-6 kali sehari.
  • Untuk ikan nila konsumsi berukuran 6-15 cm, berikan pakan sebanyak 5-10% dari bobot tubuh ikan nila, sebanyak 3-4 kali sehari.
  • Untuk ikan nila induk berukuran 16-25 cm, berikan pakan sebanyak 3-5% dari bobot tubuh ikan nila, sebanyak 2-3 kali sehari.

Berikan Pakan Ikan Nila Tepat Waktu

Waktu yang tepat untuk memberikan pakan ikan nila adalah pada pagi dan sore hari, saat suhu air kolam terpal tidak terlalu panas atau dingin, dan saat ikan nila memiliki nafsu makan yang tinggi. Cara yang benar untuk memberikan pakan ikan nila adalah dengan menggunakan alat pemberi pakan, seperti rakit, timbangan, atau alat otomatis.

Alat pemberi pakan bisa membantu kalian untuk mengatur jumlah, frekuensi, dan distribusi pakan ikan nila dengan lebih mudah dan akurat. Berikan pakan ikan nila secara merata ke seluruh bagian kolam terpal, agar semua ikan nila mendapatkan pakan yang cukup dan seimbang.

Pantau Kondisi Pakan Ikan Nila

Perhatikan apakah pakan ikan nila habis dimakan, tersisa, atau mengambang di permukaan air. Jika pakan ikan nila habis dimakan, berarti jumlah pakan ikan nila sudah pas atau kurang. Jika pakan ikan nila tersisa, berarti jumlah pakan ikan nila sudah cukup atau berlebih.

Jika pakan ikan nila mengambang di permukaan air, berarti pakan ikan nila tidak cocok atau tidak disukai oleh ikan nila. Sesuaikan jumlah, jenis, dan cara pemberian pakan ikan nila sesuai dengan kondisi yang terjadi. Angkat dan buang pakan ikan nila yang tersisa atau mengambang, agar tidak menyebabkan pencemaran air kolam terpal.

Jaga Kualitas Air Kolam Terpal

Jaga Kualitas Air Kolam
Source: Zonaikan.com

Selama budidaya ikan nila di kolam terpal, kalian harus mengelola kualitas air kolam terpal dengan baik. Kualitas air kolam terpal adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan, kesehatan, dan kualitas ikan nila. Berikut adalah beberapa tips untuk mengelola kualitas air kolam terpal:

  • Pertama, ukur kualitas air kolam terpal secara rutin dan teratur. Ukur kualitas air kolam terpal dengan menggunakan alat ukur yang sesuai, misalnya termometer, pH meter, DO meter, atau kit tes air. Ukur kualitas air kolam terpal setidaknya sekali dalam seminggu, atau lebih sering jika ada perubahan cuaca atau kondisi kolam terpal. Catat hasil pengukuran kualitas air kolam terpal, dan bandingkan dengan standar kualitas air yang baik untuk ikan nila, yaitu:
    1. Suhu air berkisar antara 25-30°C, sesuai dengan suhu optimal untuk pertumbuhan ikan nila.
    2. pH air berkisar antara 6,5-8,5, sesuai dengan tingkat keasaman yang ideal untuk ikan nila.
    3. Oksigen terlarut (DO) di air minimal 5 mg/liter, sesuai dengan kebutuhan oksigen ikan nila untuk bernapas.
    4. Amoniak (NH3) di air maksimal 0,02 mg/liter, sesuai dengan batas aman untuk ikan nila.
    5. Nitrit (NO2) di air maksimal 0,1 mg/liter, sesuai dengan batas aman untuk ikan nila.
    6. Nitrat (NO3) di air maksimal 50 mg/liter, sesuai dengan batas aman untuk ikan nila.
    7. Karbondioksida (CO2) di air maksimal 20 mg/liter, sesuai dengan batas aman untuk ikan nila.
    8. Kekeruhan (TSS) di air maksimal 25 mg/liter, sesuai dengan batas aman untuk ikan nila.
  • Kedua, lakukan perbaikan kualitas air kolam terpal jika diperlukan. Jika kualitas air kolam terpal tidak memenuhi syarat, kalian bisa melakukan perbaikan dengan cara menambahkan, mengurangi, atau mengganti air kolam terpal. Cara melakukan perbaikan kualitas air kolam terpal adalah sebagai berikut:
    1. Jika suhu air kolam terpal terlalu panas atau dingin, kalian bisa menambahkan atau mengurangi air kolam terpal dengan menggunakan selang, pompa, atau ember. Tambahkan atau kurangi air kolam terpal secara perlahan dan bertahap, agar tidak menimbulkan perubahan suhu yang drastis, yang bisa menyebabkan stres atau kematian ikan nila. Jika perlu, kalian bisa menutupi kolam terpal dengan terpal, daun, atau bahan lainnya, agar suhu air kolam terpal tidak terpengaruh oleh sinar matahari atau angin.
    2. Jika pH air kolam terpal terlalu asam atau basa, kalian bisa menambahkan kapur, garam, atau bahan kimia lainnya yang sesuai. Tambahkan kapur, garam, atau bahan kimia lainnya secara perlahan dan bertahap, agar tidak menimbulkan perubahan pH yang drastis, yang bisa menyebabkan stres atau kematian ikan nila. Jika perlu, kalian bisa mengganti sebagian air kolam terpal dengan air yang memiliki pH yang sesuai.
    3. Jika DO air kolam terpal terlalu rendah, kalian bisa menambahkan oksigen ke dalam air kolam terpal dengan menggunakan aerator, kipas, atau alat lainnya yang sesuai. Tambahkan oksigen ke dalam air kolam terpal secara merata dan terus-menerus, agar ikan nila mendapatkan oksigen yang cukup untuk bernapas. Jika perlu, kalian bisa mengurangi jumlah ikan nila atau pakan ikan nila di dalam kolam terpal, agar tidak terjadi kekurangan oksigen.
    4. Jika NH3, NO2, NO3, CO2, atau TSS di air kolam terpal terlalu tinggi, kalian bisa mengganti sebagian air kolam terpal dengan air yang bersih dan sehat. Ganti sebagian air kolam terpal secara perlahan dan bertahap, agar tidak menimbulkan perubahan kualitas air yang drastis, yang bisa menyebabkan stres atau kematian ikan nila. Jika perlu, kalian bisa mengurangi jumlah ikan nila atau pakan ikan nila di dalam kolam terpal, agar tidak terjadi penumpukan zat-zat berbahaya.
  • Ketiga, lakukan pencegahan pencemaran air kolam terpal secara rutin dan teratur. Pencegahan pencemaran air kolam terpal adalah cara terbaik untuk menjaga kualitas air kolam terpal tetap baik dan sehat. Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah pencemaran air kolam terpal:
    1. Bersihkan kolam terpal dari kotoran, sisa pakan, atau benda-benda asing lainnya yang bisa menyebabkan pencemaran air kolam terpal. Bersihkan kolam terpal setidaknya sekali dalam sebulan, atau lebih sering jika ada perubahan cuaca atau kondisi kolam terpal. Gunakan jaring, saringan, atau alat lainnya yang sesuai untuk membersihkan kolam terpal. Angkat dan buang kotoran, sisa pakan, atau benda-benda asing lainnya dari kolam terpal, agar tidak menimbulkan bau, penyakit, atau kerusakan kolam terpal.
    2. Hindari penggunaan pestisida, herbisida, atau bahan kimia lainnya yang bisa menyebabkan pencemaran air kolam terpal. Jika kalian menggunakan pestisida, herbisida, atau bahan kimia lainnya untuk mengatasi hama, gulma, atau masalah lainnya di sekitar kolam terpal, pastikan untuk tidak menyemprotkan atau menumpahkan bahan-bahan tersebut ke dalam air kolam terpal. Jika terjadi kontak antara bahan-bahan tersebut dengan air kolam terpal, segera ganti sebagian air kolam terpal dengan air yang bersih dan sehat, agar tidak menimbulkan keracunan, penyakit, atau kematian ikan nila.
    3. Jaga kebersihan dan kesehatan ikan nila di dalam kolam terpal. Jika ikan nila di dalam kolam terpal sehat dan bersih, maka air kolam terpal juga akan sehat dan bersih. Berikan pakan ikan nila yang berkualitas, sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas ikan nila. Berikan pengobatan ikan nila yang sesuai, jika ada ikan nila yang sakit atau terluka. Pisahkan ikan nila yang sakit atau terluka dari ikan nila yang sehat, agar tidak menular atau menyebar. Konsultasikan dengan ahli perikanan atau petugas balai budidaya perikanan untuk mendapatkan saran yang tepat.

Pemanenan Ikan Nila

Pemanenan Ikan Nila
Source: Argozine.id

Setelah ikan nila di dalam kolam terpal mencapai ukuran yang diinginkan, kalian bisa melakukan pemanenan ikan nila. Pemanenan ikan nila adalah tahap akhir dari budidaya ikan nila di kolam terpal, yang menentukan keberhasilan dan keuntungan dari usaha kalian. Berikut adalah beberapa tips untuk melakukan pemanenan ikan nila di kolam terpal:

  • Pertama, tentukan waktu dan tujuan pemanenan ikan nila. Waktu yang tepat untuk melakukan pemanenan ikan nila adalah pada pagi atau sore hari, saat suhu air kolam terpal tidak terlalu panas atau dingin, dan saat ikan nila memiliki berat dan kualitas yang optimal. Tujuan pemanenan ikan nila bisa bervariasi, tergantung pada jenis dan varietas ikan nila yang dibudidayakan. Sebagai contoh, untuk ikan nila merah, ukuran konsumsi adalah 300-500 gram/ekor, ukuran benih adalah 10-20 gram/ekor, dan ukuran induk adalah 500-1000 gram/ekor.
  • Kedua, siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan pemanenan ikan nila. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan pemanenan ikan nila adalah:
    1. Jaring, untuk menangkap ikan nila dari kolam terpal. Pilih jaring yang sesuai dengan ukuran ikan nila yang akan dipanen, agar tidak terjadi kerusakan atau kehilangan ikan nila. Jaring bisa berupa jaring serok, jaring insang, jaring angkat, atau jaring lainnya yang sesuai.
    2. Keramba, untuk menampung ikan nila yang sudah ditangkap dari kolam terpal. Pilih keramba yang sesuai dengan jumlah ikan nila yang akan dipanen, agar tidak terjadi kepadatan atau kekurangan oksigen. Keramba bisa berupa keramba apung, keramba terpal, keramba bambu, atau keramba lainnya yang sesuai.
    3. Wadah, untuk mengangkut ikan nila dari kolam terpal ke tempat tujuan. Pilih wadah yang sesuai dengan jumlah ikan nila yang akan diangkut, agar tidak terjadi kerusakan atau kematian ikan nila. Wadah bisa berupa kantong plastik, ember, bak, atau wadah lainnya yang sesuai.
    4. Air, untuk mengisi wadah yang digunakan untuk mengangkut ikan nila. Pilih air yang bersih dan sehat, yang memiliki kualitas fisik, kimia, dan biologi yang baik, sesuai dengan standar kualitas air yang baik untuk ikan nila. Jika perlu, tambahkan oksigen, garam, atau bahan kimia lainnya yang sesuai, untuk menjaga kesehatan dan kesegaran ikan nila selama perjalanan.
    5. Es, untuk menjaga suhu dan kesegaran ikan nila selama perjalanan. Pilih es yang bersih dan sehat, yang tidak mengandung kotoran, bakteri, atau zat-zat berbahaya lainnya. Jika perlu, bungkus es dengan kantong plastik atau kain, untuk mencegah kontak langsung antara es dengan ikan nila.
  • Ketiga, lakukan pemanenan ikan nila dengan menggunakan jaring dan keramba. Cara melakukan pemanenan ikan nila dengan menggunakan jaring dan keramba adalah sebagai berikut:
    1. Pertama, kurangi ketinggian air kolam terpal hingga sekitar 30-40 cm, dengan menggunakan selang, pompa, atau ember. Tujuannya adalah untuk memudahkan penangkapan ikan nila, serta untuk mengurangi stres atau cedera ikan nila akibat perbedaan tekanan air.
    2. Kedua, tangkap ikan nila dari kolam terpal dengan menggunakan jaring. Gunakan jaring dengan cara yang sesuai, misalnya dengan menyapu, menyelam, mengangkat, atau mengelilingi ikan nila. Jangan menarik atau menekan jaring terlalu keras, karena bisa menyebabkan jaring robek atau ikan nila terluka. Jangan menangkap ikan nila terlalu banyak sekaligus, karena bisa menyebabkan ikan nila kekurangan oksigen atau stres.
    3. Ketiga, pindahkan ikan nila yang sudah ditangkap dari jaring ke keramba. Gunakan keramba yang sudah diisi dengan air yang bersih dan sehat, yang memiliki kualitas fisik, kimia, dan biologi yang baik, sesuai dengan standar kualitas air yang baik untuk ikan nila. Jangan memasukkan ikan nila ke dalam keramba secara langsung dari ketinggian, karena bisa menyebabkan ikan nila terbentur atau terluka. Jangan memasukkan ikan nila ke dalam keramba secara berlebihan, karena bisa menyebabkan ikan nila kepadatan atau kekurangan oksigen.
    4. Keempat, hitung dan ukur jumlah, berat, dan ukuran ikan nila yang sudah dipindahkan ke dalam keramba. Gunakan timbangan, meteran, atau alat lainnya yang sesuai untuk menghitung dan mengukur ikan nila. Catat hasil penghitungan dan pengukuran ikan nila, dan bandingkan dengan target pemanenan ikan nila yang diinginkan. Jika ada ikan nila yang tidak sesuai dengan target pemanenan ikan nila, misalnya terlalu kecil atau terlalu besar, kalian bisa memisahkannya dan mengembalikannya ke kolam terpal, atau menjualnya dengan harga yang berbeda.
  • Angkut ikan nila dari keramba ke wadah yang digunakan untuk mengangkut ikan nila. Cara mengangkut ikan nila dari keramba ke wadah adalah sebagai berikut:
    1. Pertama, siapkan wadah yang sudah diisi dengan air yang bersih dan sehat, yang memiliki kualitas fisik, kimia, dan biologi yang baik, sesuai dengan standar kualitas air yang baik untuk ikan nila. Jika perlu, tambahkan oksigen, garam, atau bahan kimia lainnya yang sesuai, untuk menjaga kesehatan dan kesegaran ikan nila selama perjalanan. Jika perlu, tambahkan es ke dalam wadah, untuk menjaga suhu dan kesegaran ikan nila selama perjalanan.
    2. Kedua, pindahkan ikan nila dari keramba ke wadah dengan menggunakan jaring, saringan, atau sendok. Jangan memasukkan ikan nila ke dalam wadah secara langsung dari ketinggian, karena bisa menyebabkan ikan nila terbentur atau terluka. Jangan memasukkan ikan nila ke dalam wadah secara berlebihan, karena bisa menyebabkan ikan nila kepadatan atau kekurangan oksigen. Jangan memasukkan ikan nila ke dalam wadah yang berbeda-beda, karena bisa menyebabkan ikan nila stres atau berkelahi.
    3. Ketiga, tutup wadah dengan rapat, agar ikan nila tidak keluar atau tercebur dari wadah. Jika perlu, ikat atau kunci wadah dengan tali atau alat lainnya yang sesuai, agar wadah tidak terbuka atau terbalik selama perjalanan. Jika perlu, beri label atau tanda pada wadah, agar ikan nila tidak tertukar atau salah sasaran selama perjalanan.
    4. Keempat, angkut wadah dengan hati-hati, agar ikan nila tidak terguncang atau terbanting selama perjalanan. Gunakan kendaraan, gerobak, atau alat lainnya yang sesuai untuk mengangkut wadah. Jangan menumpuk atau menaruh wadah di tempat yang tidak stabil, karena bisa menyebabkan wadah jatuh atau pecah selama perjalanan. Jangan menaruh wadah di tempat yang terlalu panas atau dingin, karena bisa menyebabkan ikan nila mati atau rusak selama perjalanan.

Keuntungan Budidaya Ikan Nila di Kolam Terpal

Keuntungan Budidaya Ikan Nila di Kolam Terpal
Source: Antaranews.com

Budidaya ikan nila di kolam terpal memiliki banyak keuntungan, baik dari segi teknis, ekonomis, maupun sosial. Berikut adalah beberapa keuntungan budidaya ikan nila di kolam terpal:

  • Praktis dan mudah dilakukan, karena kolam terpal bisa dibuat di mana saja, baik di halaman rumah, pekarangan, atau bahkan di atap rumah, dengan menggunakan bahan-bahan yang sederhana dan murah, seperti terpal, bambu, tali, dan paku.
  • Hemat dan efisien, karena kolam terpal tidak membutuhkan lahan yang luas, air yang banyak, atau perawatan yang rumit, dibandingkan dengan kolam tanah. Kolam terpal juga bisa menampung ikan nila dengan jumlah yang cukup banyak, dengan menggunakan sistem polikultur atau padat tebar, sehingga menghasilkan produktivitas yang tinggi.
  • Fleksibel dan inovatif, karena kolam terpal bisa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan kalian, baik dari segi ukuran, bentuk, jenis, atau varietas ikan nila yang dibudidayakan. Kolam terpal juga bisa dikombinasikan dengan teknik-teknik lain yang bisa meningkatkan hasil dan keuntungan budidaya ikan nila, seperti probiotik, bioflok, sex reversal, seleksi, atau grading.
  • Modal yang rendah, karena kolam terpal tidak membutuhkan biaya yang besar untuk pembuatan, pengisian, atau perawatan kolam terpal, dibandingkan dengan kolam tanah. Kolam terpal juga tidak membutuhkan biaya yang besar untuk pemberian pakan, pengobatan, atau pemanenan ikan nila, karena bisa menggunakan pakan alami, pakan buatan, atau pakan campuran yang murah dan mudah didapatkan.
  • Pendapatan yang tinggi, karena kolam terpal bisa menghasilkan panen ikan nila yang berkualitas, sehat, dan berukuran besar.
  • Risiko yang rendah, karena kolam terpal tidak mudah terkena bencana alam, seperti banjir, kekeringan, atau tanah longsor, yang bisa merusak atau menghancurkan kolam terpal, dibandingkan dengan kolam tanah. Kolam terpal juga tidak mudah terkena penyakit atau hama, yang bisa menurunkan atau menghilangkan hasil panen ikan nila, karena bisa menggunakan probiotik, bioflok, pengobatan, atau pencegahan yang tepat.
  • Meningkatkan kesehatan, karena budidaya ikan nila di kolam terpal bisa memberikan sumber protein, vitamin, mineral, dan asam lemak esensial bagi kalian, yang bisa meningkatkan kesehatan tubuh, otak, dan jantung.

Kesimpulan

Budidaya ikan nila di kolam terpal adalah salah satu usaha perikanan yang menarik, menguntungkan, dan berpotensi besar untuk dikembangkan di Indonesia. Dengan menggunakan kolam terpal sebagai media budidaya, kalian bisa memanfaatkan lahan yang sempit, air yang sedikit, dan modal yang rendah, untuk menghasilkan panen ikan nila yang berkualitas, sehat, dan berukuran besar.