Beranda » Kolam » Kolam Bioflok Adalah, Manfaat dan Cara Membuat

Kolam Bioflok Adalah, Manfaat dan Cara Membuat

Kalian pasti sudah sering mendengar istilah kolam bioflok. Apakah kalian tahu apa itu kolam bioflok? Kolam bioflok adalah sebuah sistem budidaya ikan yang memanfaatkan mikroorganisme yang hidup di dalam air kolam sebagai sumber pakan tambahan bagi ikan. Dengan sistem ini, kalian dapat menghemat penggunaan pakan, air, dan lahan, serta meningkatkan produktivitas dan kualitas ikan yang dibudidayakan.

Kolam bioflok merupakan salah satu inovasi teknologi yang dikembangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mendukung sektor perikanan di Indonesia. Teknologi ini banyak diterapkan pada budidaya ikan air tawar, seperti lele, nila, gurami, patin, dan udang. Teknologi ini juga ramah lingkungan, karena mengurangi limbah organik yang dapat mencemari air dan tanah.

Namun, bagaimana cara membuat kolam bioflok? Apa saja yang dibutuhkan untuk membuatnya? Apa saja keuntungan dan kekurangan dari sistem ini? Apa saja tips dan trik untuk sukses budidaya ikan dengan sistem bioflok? Dalam artikel ini, kita akan membahas semua hal yang berkaitan dengan kolam bioflok, mulai dari pengertian, cara pembuatan, keuntungan, kekurangan, hingga tips dan trik. Mari kita mulai!

Kolam Bioflok Adalah

Kolam Bioflok Adalah
Source: Apdesinews.com

Bioflok adalah istilah yang berasal dari kata “bios” yang berarti kehidupan dan “floc” yang berarti gumpalan. Jadi, bioflok adalah kumpulan mikroorganisme yang hidup di dalam air kolam, seperti bakteri, protozoa, jamur, cacing, dan alga. Mikroorganisme ini membentuk gumpalan-gumpalan yang mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan enzim yang dapat dimakan oleh ikan.

Kolam bioflok adalah sebuah sistem budidaya ikan yang memanfaatkan mikroorganisme yang hidup di dalam air kolam sebagai sumber pakan tambahan bagi ikan. Mikroorganisme ini membentuk gumpalan-gumpalan yang mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan enzim yang dapat dimakan oleh ikan.

Manfaat Bioflok

Manfaat Bioflok
Source:Antaranews.com

Bioflok terbentuk dari proses dekomposisi sisa-sisa pakan dan kotoran ikan oleh bakteri. Bakteri ini membutuhkan oksigen dan nitrogen untuk melakukan proses ini. Oksigen didapatkan dari udara yang dipompa ke dalam kolam, sedangkan nitrogen didapatkan dari sumber eksternal, seperti garam, kapur, molase, atau pupuk.

Bakteri ini juga menghasilkan karbondioksida, yang dapat digunakan oleh alga untuk melakukan fotosintesis. Alga ini juga menghasilkan oksigen, yang dapat digunakan oleh ikan dan bakteri. Dengan demikian, terjadi siklus yang seimbang antara ikan, bakteri, dan alga di dalam kolam bioflok. Bioflok memiliki banyak manfaat bagi ikan, antara lain:

  • Menyediakan pakan tambahan yang bergizi dan sehat bagi ikan.
  • Meningkatkan efisiensi pakan, karena mengurangi kebutuhan pakan eksternal.
  • Meningkatkan kesehatan ikan, karena mengandung probiotik dan enzim yang dapat meningkatkan sistem imun dan pencernaan ikan.
  • Meningkatkan kualitas air, karena mengurangi kandungan amonia, nitrit, dan nitrat yang berbahaya bagi ikan.
  • Meningkatkan produktivitas ikan, karena memungkinkan padat tebar yang lebih tinggi tanpa menurunkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan.

Ukuran Kolam Bioflok

Ukuran Kolam Bioflok
Source: Kabarposnews.co.id

Ukuran yang digunakan untuk budidaya ikan dengan sistem bioflok, yaitu sistem yang memanfaatkan mikroorganisme yang hidup di dalam air kolam sebagai sumber pakan tambahan bagi ikan.

Ukuran kolam bioflok yang ideal adalah sekitar diameter 12 meter atau setara dengan 100 meter kubik. Dengan ukuran ini, kalian dapat menaburkan sekitar 11 ribu benih ikan dengan ukuran 200 gram per ekornya.

Kemudian untuk satu kolam Bioflok menghasilkan sekitar 300-500 kg ikan konsumsi per siklus panen (75-90 hari). Ukuran kolam bioflok juga harus disesuaikan dengan kapasitas mesin aerasi dan bahan-bahan perlakuan air yang kalian gunakan.

Alat dan Bahan Pembuatan Kolam Bioflok

Alat dan Bahan Pembuatan Kolam Bioflok
Source: Blibli.com

Alat dan bahan pembuatan kolam bioflok adalah sebagai berikut:

  • Kolam yang berbentuk bundar atau persegi, yang terbuat dari terpal, semen, atau plastik. Kolam ini harus memiliki saluran air dan drainase yang baik, serta atap yang dapat melindungi dari sinar matahari dan hujan.
  • Mesin aerasi atau aerator, yang berfungsi untuk memasok udara ke dalam kolam. Mesin ini harus memiliki kapasitas yang cukup untuk menghasilkan gelembung udara yang kecil dan banyak, agar dapat meningkatkan kandungan oksigen di dalam kolam.
  • Probiotik, yang berfungsi untuk mengaktifkan bakteri pembentuk bioflok. Probiotik ini dapat berupa produk komersial yang dijual di pasaran, atau dapat dibuat sendiri dari bahan-bahan alami, seperti dedak, ampas tahu, atau ragi. Probiotik ini harus dilarutkan dalam air bersih terlebih dahulu sebelum ditambahkan ke dalam kolam.
  • Bahan-bahan perlakuan air, yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan pH, salinitas, dan karbon di dalam kolam. Bahan-bahan ini antara lain garam, kapur dolomit, molase, atau pupuk. Bahan-bahan ini harus ditambahkan secara bertahap dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan, agar tidak menimbulkan stres pada ikan.
  • Alat-alat budidaya, yang berfungsi untuk memantau dan mengelola kolam. Alat-alat ini antara lain pH meter, timbangan digital, serok, dan bak sortir. Alat-alat ini harus digunakan secara rutin dan teliti, agar dapat mengukur dan mengevaluasi kondisi kolam dan ikan.

Cara Pembuatan Bioflok

Cara Pembuatan Bioflok
Source: Ikpp.go.id

Setelah kalian memiliki semua perlengkapan yang dibutuhkan, kalian dapat mulai membuat kolam bioflok dengan langkah-langkah berikut:

  • Siapkan kolam yang berbentuk bundar atau persegi, yang terbuat dari terpal, semen, atau plastik. Kolam ini harus memiliki saluran air dan drainase yang baik, serta atap yang dapat melindungi dari sinar matahari dan hujan.
  • Isi kolam dengan air bersih hingga ketinggian sekitar 80-100 cm. Pasang mesin aerasi di tengah-tengah kolam dan nyalakan mesin tersebut. Biarkan air berputar selama beberapa jam hingga tercampur rata.
  • Tambahkan probiotik ke dalam kolam dengan dosis sekitar 1-2 liter per 10 meter kubik air. Aduk air dengan mesin aerasi hingga probiotik tercampur rata. Biarkan probiotik bekerja selama beberapa hari hingga terbentuk bioflok yang berwarna coklat atau hijau.
  • Tambahkan garam ke dalam kolam dengan dosis sekitar 30-40 gram per liter air. Aduk air dengan mesin aerasi hingga garam larut. Garam berfungsi untuk meningkatkan salinitas air, yang dapat meningkatkan pertumbuhan bioflok dan menghambat pertumbuhan jamur.
  • Tambahkan kapur dolomit ke dalam kolam dengan dosis sekitar 5-10 gram per liter air. Aduk air dengan mesin aerasi hingga kapur larut. Kapur dolomit berfungsi untuk meningkatkan pH air, yang dapat meningkatkan aktivitas bakteri dan mengurangi stres pada ikan.
  • Tambahkan molase atau pupuk ke dalam kolam dengan dosis sekitar 1-2 gram per liter air. Aduk air dengan mesin aerasi hingga molase atau pupuk larut. Molase atau pupuk berfungsi untuk meningkatkan karbon di dalam air, yang dapat meningkatkan pertumbuhan alga dan bioflok.
  • Setelah semua bahan perlakuan air ditambahkan, biarkan kolam selama beberapa hari hingga terbentuk bioflok yang stabil dan sehat. Kalian dapat memantau kondisi air dengan menggunakan pH meter, dan mengukur kandungan oksigen, amonia, nitrit, dan nitrat di dalam air. Kondisi air yang ideal untuk kolam bioflok adalah sebagai berikut:
ParameterNilai
pH7-8
Salinitas3-5 ppt
Oksigen terlarut> 4 mg/l
Amonia< 0.5 mg/l
Nitrit< 0.5 mg/l
Nitrat< 50 mg/l
  • Setelah kondisi air sudah sesuai, kalian dapat mulai menaburkan benih ikan ke dalam kolam. Pilihlah benih ikan yang sehat, berkualitas, dan sesuai dengan jenis ikan yang ingin kalian budidayakan. Kalian dapat menaburkan benih ikan dengan padat tebar yang tinggi, sekitar 300-500 ekor per meter kubik air. Pastikan benih ikan sudah diaklimatisasi terlebih dahulu sebelum ditaburkan ke dalam kolam.
  • Berikan pakan ikan secara teratur dan sesuai dengan kebutuhan ikan. Pakan ikan dapat berupa pakan komersial yang dijual di pasaran, atau pakan alami yang dibuat sendiri dari bahan-bahan seperti jagung, kedelai, atau ikan rucah. Pakan ikan harus mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan enzim yang cukup untuk mendukung pertumbuhan ikan. Berikan pakan ikan dengan dosis sekitar 1-2% dari bobot ikan per hari. Berikan pakan ikan pada pagi dan sore hari, dan hindari memberikan pakan ikan pada malam hari. Pastikan pakan ikan tidak berlebihan, karena dapat menyebabkan limbah organik yang dapat mengganggu keseimbangan bioflok.

Harga Kolam Bioflok

Harga Kolam Bioflok
Source: Youtube.com

Harga kolam bioflok adalah harga kolam yang digunakan untuk budidaya ikan dengan sistem bioflok, yaitu sistem yang memanfaatkan mikroorganisme yang hidup di dalam air kolam sebagai sumber pakan tambahan bagi ikan. Harga kolam bioflok tergantung dari bahan, ukuran, dan kualitas kolam. Berikut adalah beberapa contoh harga kolam bioflok yang berbeda:

  • Kolam terpal bioflok bulat dengan diameter 1 meter dan tinggi 120 cm, terbuat dari terpal A20, dijual dengan harga Rp. 250.000.
  • Kolam terpal bioflok persegi dengan ukuran 2 x 2 x 1 meter, terbuat dari terpal HDPE 300 mikron, dijual dengan harga Rp. 185.000.
  • Kolam terpal bioflok bundar dengan diameter 4 meter dan tinggi 120 cm, terbuat dari terpal orchid, dijual dengan harga Rp. 1.980.000.
  • Kolam terpal bioflok bundar dengan diameter 12 meter dan tinggi 120 cm, terbuat dari terpal HDPE 300 mikron, dijual dengan harga Rp. 6.100.000.

Harga kolam bioflok dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kondisi pasar. Kalian dapat membandingkan harga kolam bioflok dari berbagai sumber online atau offline untuk mendapatkan harga yang terbaik.

Kalian juga dapat membuat kolam bioflok sendiri dengan membeli bahan-bahan yang dibutuhkan, seperti terpal, rangka, mesin aerasi, dan lain-lain. Namun, kalian harus memperhatikan kualitas dan keamanan kolam bioflok yang kalian buat, agar tidak merugikan kalian dan ikan yang kalian budidayakan.

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan dan kekurangan kolam bioflok adalah sebagai berikut:

Kelebihan:

  • Dapat menghemat biaya produksi, karena mengurangi penggunaan pakan, air, dan lahan.
  • Dapat meningkatkan pendapatan, karena meningkatkan produktivitas dan kualitas ikan.
  • Ramah lingkungan, karena mengurangi limbah organik yang dapat mencemari air dan tanah.
  • Dapat menyediakan pakan tambahan yang bergizi dan sehat bagi ikan, karena mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan enzim dari bioflok.
  • Dapat meningkatkan kesehatan ikan, karena mengandung probiotik dan enzim yang dapat meningkatkan sistem imun dan pencernaan ikan.
  • Dapat meningkatkan kualitas air, karena mengurangi kandungan amonia, nitrit, dan nitrat yang berbahaya bagi ikan.

Kekurangan:

  • Membutuhkan modal awal yang cukup besar, karena membutuhkan peralatan dan bahan-bahan yang cukup banyak.
  • Membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang cukup tinggi, karena membutuhkan pengelolaan yang cermat dan teliti.
  • Membutuhkan perawatan yang cukup intensif, karena membutuhkan pemantauan dan penyesuaian yang rutin.
  • Dapat membuat ikan rentan terhadap penyakit dan masalah kesejahteraan jika produsen gagal mengelola tingkat padatan tersuspensi dalam air budi daya.
  • Mungkin tidak cocok untuk spesies ikan tertentu yang sensitif terhadap kualitas air, seperti mas, koi, atau arwana.

Kesimpulan

Kolam bioflok memiliki banyak keuntungan, seperti menghemat biaya produksi, meningkatkan pendapatan, dan ramah lingkungan. Untuk sukses budidaya ikan dengan sistem bioflok, kalian harus memperhatikan beberapa hal, seperti yang kami jelaskan di atas. Sekian pembahasan kali ini, kiranya bermanfaat.