Beranda » Panduan » Pemijahan Adalah, Pengertian, Proses dan Perawatan

Pemijahan Adalah, Pengertian, Proses dan Perawatan

Apakah kalian suka memelihara ikan? Jika ya, tentu kalian sudah familiar dengan istilah pemijahan. Pemijahan sangat penting untuk memperoleh benih ikan yang berkualitas, unggul, tahan penyakit, dan cepat tumbuh dan berkembang.

Pemijahan juga merupakan salah satu keterampilan yang perlu dikuasai oleh para peternak ikan, baik yang berskala kecil maupun besar. Pemijahan dapat berhasil jika dilakukan dengan metode dan cara yang benar.

Selain itu kalian juga harus tahu apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum, selama, dan sesudah pemijahan. Dengan cara yang benar maka merawat telur dan larva yang dihasilkan dari pemijahan akan lebih efektif.

Jika kalian tertarik mengenai proses pemijahan kami akan membahas secara lengkap mulai dari pengertian, persiapan, proses, perawatan, hingga manfaat ternak ikan. Simak pembahasannya di bawah ini.

Apa Itu Pemijahan?

Apa Itu Pemijahan
Source: paktanidigital.com

Pemijahan adalah proses reproduksi ikan yang melibatkan pengeluaran sel telur oleh ikan betina dan sperma oleh ikan jantan. Sel telur dan sperma tersebut kemudian bertemu dan membentuk zigot, yaitu sel yang merupakan awal dari kehidupan baru.

Zigot kemudian berkembang menjadi embrio, lalu menetas menjadi larva, dan akhirnya menjadi ikan dewasa. Pemijahan dapat terjadi secara alami atau buatan. Pemijahan alami adalah pemijahan yang terjadi tanpa campur tangan manusia, biasanya di habitat asli ikan.

Pemijahan alami sering tergantung pada faktor lingkungan, seperti suhu, salinitas, arus, musim, dan lainnya. Apabila alami memiliki keuntungan berupa proses yang lebih alami dan tidak menimbulkan stres pada ikan.

Namun, pemijahan alami juga memiliki kelemahan, seperti sulitnya mengontrol kualitas dan kuantitas benih, adanya risiko predator dan penyakit, dan kurangnya efisiensi dan produktivitas. Pemijahan buatan terjadi dengan bantuan manusia, biasanya di kolam atau akuarium khusus.

Pemijahan buatan sering menggunakan teknik-teknik tertentu, seperti pemilihan induk, perawatan induk, pemberian hormon, penyuntikan, dan lainnya.

Pemijahan buatan memiliki keuntungan berupa kemudahan mengontrol kualitas dan kuantitas benih, pengurangan risiko predator dan penyakit, dan peningkatan efisiensi dan produktivitas. Namun, sedangkan proses buatan juga memiliki kelemahan, seperti adanya biaya yang lebih tinggi, proses yang lebih rumit, dan potensi menimbulkan stres pada ikan.

Persiapan Sebelum Pemijahan

Persiapan Sebelum Pemijahan
Source: Mediapenyuluahn.blogspot.com

Sebelum melakukan pemijahan, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain adalah:

Pemilihan induk

Induk adalah ikan yang akan dipijahkan untuk menghasilkan benih. Pemilihan induk yang tepat sangat menentukan kualitas dan kuantitas benih yang dihasilkan. Induk yang baik harus memenuhi beberapa kriteria.

Kriterianya seperti sehat, tidak cacat, memiliki bobot ideal, memiliki organ reproduksi yang matang, memiliki warna yang cerah, dan memiliki sifat yang diinginkan. Induk yang baik juga harus disesuaikan dengan jenis ikan yang akan dipijahkan, baik dari segi ukuran, umur, jenis kelamin, maupun jumlah.

Perawatan induk

Induk yang telah dipilih harus dirawat dengan baik sebelum pemijahan. Perawatan induk meliputi pemberian pakan yang berkualitas, pengaturan suhu dan pH air, pembersihan kolam atau akuarium, pengobatan penyakit jika ada, dan pemisahan antara induk jantan dan betina. Perawatan induk bertujuan untuk meningkatkan kesehatan, kesuburan, dan kesiapan induk untuk pemijahan.

Persiapan kolam atau akuarium pemijahan

Kolam atau akuarium pemijahan adalah tempat di mana proses berlangsung. Kolam atau akuarium harus dipersiapkan dengan baik agar dapat mendukung proses pemijahan.

Persiapan kolam atau akuarium meliputi pembersihan, pengisian air bersih, pengaturan suhu dan pH air, pemasangan alat-alat pendukung, seperti aerator, filter, pemanas, termometer, dan lainnya, serta pemberian media, seperti ijuk, waring, tanaman air, dan lainnya. Media pemijahan berfungsi sebagai tempat melekatnya telur ikan dan perlindungan dari predator.

Proses Pemijahan

Proses Pemijahan
Source: Agrozine.id

Setelah segala sesuatu telah dipersiapkan dengan baik, saatnya melakukan proses pemijahan. Proses pemijahan dapat bervariasi tergantung pada jenis ikan yang dipijahkan, tetapi secara umum meliputi langkah-langkah berikut:

Pemberian hormon

Hormon adalah zat kimia yang berperan dalam mengatur fungsi-fungsi tubuh, termasuk fungsi reproduksi. Pemberian hormon bertujuan untuk merangsang induk ikan untuk mengeluarkan sel telur dan sperma.

Pemberian hormon dapat dilakukan dengan cara penyuntikan, perendaman, atau pemberian melalui pakan. Hormon yang digunakan dapat berupa hormon alami, seperti gonadotropin, atau hormon sintetis, seperti ovaprim. Pemberian hormon harus disesuaikan dengan jenis ikan, dosis, waktu, dan metode yang tepat.

Pelepasan induk

Pelepasan induk adalah tahap di mana induk ikan yang telah diberi hormon dilepaskan ke kolam atau akuarium. Pelepasan induk harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan stres atau cedera pada ikan.

Pelepasan induk juga harus memperhatikan rasio antara induk jantan dan betina, yang biasanya berkisar antara 1:1 hingga 1:3. Pelepasan induk harus dilakukan pada waktu yang tepat, biasanya pada pagi atau sore hari, ketika suhu air lebih stabil dan kondusif untuk pemijahan.

Pengeluaran sel telur dan sperma

Pengeluaran sel telur dan sperma adalah tahap di mana induk ikan mengeluarkan sel telur dan sperma ke media pemijahan. Pengeluaran sel telur dan sperma dapat terjadi secara spontan atau dipicu oleh rangsangan tertentu, seperti getaran, suara, atau cahaya.

Pengeluaran sel telur dan sperma dapat berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam, tergantung pada jenis ikan dan kondisi lingkungan. Pengeluaran sel telur dan sperma dapat diamati dari perubahan perilaku, warna, dan bentuk tubuh ikan, serta adanya gelembung-gelembung kecil di permukaan air.

Pembuahan

Pembuahan adalah tahap di mana sel telur dan sperma yang telah dikeluarkan bertemu dan menyatu membentuk zigot. Pembuahan dapat terjadi secara eksternal atau internal. Pembuahan eksternal adalah pembuahan yang terjadi di luar tubuh ikan, biasanya di media pemijahan.

Pembuahan eksternal lebih umum terjadi pada ikan-ikan yang bersifat ovipar, yaitu ikan yang mengeluarkan telur yang belum dibuahi. Pembuahan internal adalah pembuahan yang terjadi di dalam tubuh ikan, biasanya di saluran reproduksi.

Pembuahan internal lebih umum terjadi pada ikan-ikan yang bersifat ovovivipar, yaitu ikan yang mengeluarkan telur yang sudah dibuahi, atau vivipar, yaitu ikan yang melahirkan anaknya langsung.

Perawatan Setelah Pemijahan

Perawatan Setelah Pemijahan
Source: Kulonprogokab.go.id

Setelah proses pemijahan selesai, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk merawat hasil pemijahan, yaitu:

  • Pemindahan induk. Pemindahan induk adalah tahap di mana induk ikan yang telah selesai memijah dipindahkan ke kolam atau akuarium lain. Pemindahan induk bertujuan untuk mencegah kanibalisme, yaitu perilaku memakan telur atau larva yang dihasilkan oleh ikan. Pemindahan induk juga bertujuan untuk memberikan perawatan khusus kepada induk, seperti pemberian pakan, pengobatan, dan pemulihan kondisi tubuh. Pemindahan induk harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan stres atau cedera pada ikan.
  • Pemisahan telur. Pemisahan telur adalah tahap di mana telur ikan yang telah dibuahi dipisahkan dari telur ikan yang tidak dibuahi, mati, atau busuk. Pemisahan telur bertujuan untuk meningkatkan tingkat penetasan dan mengurangi risiko infeksi atau kontaminasi. Pemisahan telur dapat dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan menggunakan alat seperti saringan, pinset, atau pipet, atau dengan cara otomatis, yaitu dengan menggunakan alat seperti inkubator, separator, atau sorter. Pemisahan telur harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak telur ikan yang baik.
  • Penetasan. Penetasan adalah tahap di mana telur ikan yang telah dibuahi menetas menjadi larva. Penetasan dapat terjadi secara alami atau buatan. Penetasan alami adalah penetasan yang terjadi tanpa campur tangan manusia, biasanya di dalam media pemijahan. Penetasan alami memiliki keuntungan berupa proses yang lebih alami dan tidak menimbulkan stres pada larva. Namun, penetasan alami juga memiliki kelemahan, seperti sulitnya mengontrol kualitas dan kuantitas larva, adanya risiko predator dan penyakit, dan kurangnya efisiensi dan produktivitas. Penetasan buatan adalah penetasan yang terjadi dengan bantuan manusia, biasanya di dalam alat khusus seperti inkubator, hatcher, atau tumbler. Penetasan buatan memiliki keuntungan berupa kemudahan mengontrol kualitas dan kuantitas larva, pengurangan risiko predator dan penyakit, dan peningkatan efisiensi dan produktivitas. Namun, penetasan buatan juga memiliki kelemahan, seperti adanya biaya yang lebih tinggi, proses yang lebih rumit, dan potensi menimbulkan stres pada larva.
  • Pemeliharaan larva. Pemeliharaan larva adalah tahap di mana larva ikan yang telah menetas dirawat hingga menjadi benih. Pemeliharaan larva meliputi pemberian pakan yang sesuai, pengaturan suhu dan pH air, pembersihan kolam atau akuarium, pengobatan penyakit jika ada, dan pemindahan ke kolam atau akuarium yang lebih besar. Pemeliharaan larva bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan, kesehatan, dan kelangsungan hidup larva. Pemeliharaan larva juga merupakan tahap yang kritis, karena larva sangat rentan terhadap stres, penyakit, dan kematian.

Kesimpulan

Pemijahan sangat penting untuk memperoleh benih ikan yang berkualitas, unggul, tahan penyakit, dan cepat tumbuh dan berkembang. Pemijahan juga merupakan salah satu keterampilan yang perlu dikuasai oleh para peternak ikan, baik yang berskala kecil maupun besar.

Lalu membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang luas, serta peralatan, biaya, dan tenaga. Demikian pembahasan kali ini, kiranya dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah wawasan kalian tentang pemijahan.