Beranda » Umpan » Umpan Ikan Patin Alami dan Cara Membuatnya

Umpan Ikan Patin Alami dan Cara Membuatnya

Ternakle.com – Ikan patin adalah salah satu jenis ikan air tawar yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Ikan patin memiliki daging yang lembut, gurih, dan kaya akan protein, asam lemak omega-3, dan vitamin.

Selain itu, ikan patin juga mudah didapatkan di berbagai tempat, baik di kolam ikan maupun di alami. Namun, untuk memancing ikan patin, kalian tidak hanya perlu menyiapkan alat pancing yang tepat, tetapi juga mengetahui cara membuat umpan yang efektif.

Umpan adalah bahan makanan yang digunakan untuk menarik perhatian ikan dan membuat mereka berenang ke arah kalian. Umpan yang baik harus memiliki rasa yang enak bagi ikan patin, serta tidak terlalu besar atau terlalu kecil agar mudah dicerna.

Kami akan membahas tentang umpan ikan patin termasuk jenis-jenis umpan ikan patin yang bisa digunakan, cara membuat umpan ikan patin sendiri di rumah atau, serta tips memancing. Simak ulasan di bawah ini!

Jenis-Jenis Umpan Ikan Patin

Umpan ikan patin bisa dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan bahan-bahan yang digunakan. Berikut ini adalah beberapa jenis yang populer dan sering digunakan oleh para pemburu:

1. Umpan Roti

Umpan Roti
Source: Youtube.com

Umpan roti adalah salah satu jenis umpan ikan patin yang paling mudah dibuat dan murah. Kalian hanya perlu menggiling roti tawar dengan blender atau mesin penggiling roti sampai halus. Kemudian tambahkan santan secukupnya (sekitar 1 sendok teh per 100 gram roti) dan vanili secukupnya (sekitar 1 sendok teh per 100 gram roti). Aduk rata hingga tercampur.

Umpan roti memiliki rasa manis dan gurih yang cocok dengan selera ikan patin. Umpan roti juga bisa dicampur dengan bahan-bahan lain seperti cuka, gula merah, atau gula aren untuk meningkatkan rasa asam atau manisnya.

2. Umpan Pelet

Umpan Pelet
Source: Argizine.id

Umpan pelet adalah jenis umpan ikan patin yang terbuat dari bahan-bahan seperti tepung terigu, tepung maizena, tepung sagu, atau tepung beras. Kalian bisa mengocok bahan-bahan tersebut dengan mixer hingga menjadi adonan kering dan padat. Kemudian bentuk adonan menjadi bulatan-bulatan kecil sebanyak 10-15 buah.

Umpan pelet memiliki tekstur renyah dan keras yang bisa menarik perhatian ikan patin. Umpan pelet juga bisa ditambahkan dengan bumbu-bumbu seperti garam, merica bubuk, atau bawang putih bubuk untuk memberikan aroma tambahan.

3. Umpan Buah

Umpan Buah
Source: Ykan.or.id

Umpan buah adalah jenis umpan ikan patin yang terbuat dari buah-buahan segar seperti pisang, apel, jeruk nipis, atau nanas. Kalian bisa memotong buah-buahan tersebut menjadi potongan-potongan kecil sebanyak 5-10 buah.

Umpan buah memiliki rasa asam dan manis yang bisa menstimulasi selera makan ikan patin. Umpan buah juga bisa dicampur dengan bahan-bahan lain seperti gula pasir atau madu untuk meningkatkan rasa manisnya.

4. Umpan Nasi

Umpan Nasi
Source: Viva.co.id

Umpan nasi adalah jenis umpan ikan patin yang terbuat dari nasi putih matang atau mentega goreng nasi putih. Kalian bisa menghaluskan nasi putih tersebut dengan blender atau mesin penghalus nasi sampai menjadi adonan halus sebanyak 2-3 sendok makan.

Umpan nasi memiliki tekstur lembut dan kenyal yang bisa membuat ikan patin merasa nyaman saat dimakan. Umpan nasi juga bisa ditambahkan dengan bumbu-bumbu seperti kecap manis, saus tiram, atau saus sambal untuk memberikan rasa pedas atau asam tambahan.

5. Umpan Essen

Umpan Essen
Source: Blibli.com

Umpan essen adalah jenis umpan yang terbuat dari bahan-bahan seperti pasta, krim, atau cokelat yang dicampur dengan essen. Essen adalah bahan tambahan yang digunakan untuk meningkatkan rasa dan aroma umpan. Essen bisa berupa bumbu-bumbu seperti durian, nangka, belimbing, atau seafood, atau bahan-bahan lain seperti kopi, teh, susu, atau keju.

Umpan essen memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihannya adalah umpan essen bisa membuat ikan patin lebih tertarik dan mudah ditemukan karena memiliki rasa dan aroma yang khas dan menarik. Kekurangannya adalah umpan essen bisa membuat ikan patin lebih agresif dan sulit dipancing karena memiliki tekstur yang keras dan berat.

Cara Membuat Umpan Ikan Patin Sendiri

Cara Membuat Umpan Ikan Patin Sendiri
Source: Papanyakia.com

Selain menggunakan umpan ikan patin yang sudah jadi, kalian juga bisa membuat sendiri di rumah atau di tempat lainnya. Dengan membuat umpan ikan patin sendiri, kalian bisa menyesuaikan bahan-bahan, rasa, dan aroma umpan sesuai dengan keinginan dan ketersediaan kalian. Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa kalian ikuti untuk membuat umpan ikan patin sendiri:

1. Menyiapkan Bahan-Bahan

Langkah pertama yang harus kalian lakukan adalah menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat umpan ikan patin. Bahan-bahan yang dibutuhkan bisa bervariasi tergantung pada jenis umpan yang ingin kalian buat. Namun, secara umum, bahan-bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

  • Bahan utama: Bahan utama adalah bahan yang menjadi sumber rasa dan aroma umpan. Bahan utama bisa berupa roti, pelet, buah, nasi, pasta, krim, cokelat, atau bahan lainnya yang disukai oleh ikan patin.
  • Bahan tambahan: Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk meningkatkan kualitas umpan, seperti tekstur, daya tahan, atau daya tarik. Bahan tambahan bisa berupa santan, vanili, cuka, gula, madu, garam, merica, bawang, kecap, saus, essen, atau bahan lainnya yang sesuai dengan bahan utama.
  • Bahan pengikat: Bahan pengikat adalah bahan yang digunakan untuk membuat umpan menjadi padat dan tidak mudah hancur saat dilempar atau dimakan oleh ikan. Bahan pengikat bisa berupa tepung terigu, tepung maizena, tepung sagu, tepung beras, atau bahan lainnya yang memiliki sifat lengket.

Kalian bisa menyiapkan bahan-bahan tersebut sesuai dengan jumlah dan takaran yang kalian inginkan. Kalian juga bisa menyesuaikan bahan-bahan tersebut dengan ketersediaan dan kreativitas kalian. Namun, kalian harus memperhatikan bahwa bahan-bahan tersebut harus bersih, segar, dan tidak basi.

2. Membuat Adonan Umpan

Langkah kedua yang harus kalian lakukan adalah membuat adonan umpan dari bahan-bahan yang sudah kalian siapkan. Cara membuat adonan umpan bisa bervariasi tergantung pada jenis umpan yang ingin kalian buat. Namun, secara umum, cara membuat adonan umpan adalah sebagai berikut:

  • Campurkan bahan utama dengan bahan tambahan dalam sebuah wadah. Aduk rata hingga tercampur.
  • Tambahkan bahan pengikat sedikit demi sedikit sambil terus diaduk hingga membentuk adonan yang kental dan padat.
  • Sesuaikan konsistensi adonan dengan menambahkan air atau tepung sesuai kebutuhan.
  • Cicipi adonan untuk memastikan rasa dan aroma umpan sesuai dengan selera kalian. Kalian bisa menambahkan bumbu-bumbu atau essen jika perlu.

3. Membentuk Umpan

Langkah ketiga yang harus kalian lakukan adalah membentuk umpan dari adonan yang sudah kalian buat. Cara membentuk umpan bisa bervariasi tergantung pada jenis umpan yang ingin kalian buat. Namun, secara umum, cara membentuk umpan adalah sebagai berikut:

  • Ambil sebagian adonan dengan tangan atau sendok. Jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit agar umpan tidak terlalu besar atau terlalu kecil.
  • Bentuk adonan menjadi bulatan-bulatan, lonjong-lonjong, pipih-pipih, atau bentuk lainnya yang kalian inginkan. Pastikan umpan memiliki permukaan yang halus dan rata agar tidak mudah pecah atau lepas.
  • Letakkan umpan di atas piring atau loyang yang sudah diolesi minyak atau tepung agar tidak lengket. Jaga jarak antara umpan agar tidak saling menempel.

4. Mengeringkan Umpan

Langkah keempat yang harus kalian lakukan adalah mengeringkan umpan yang sudah kalian bentuk. Tujuan mengeringkan umpan adalah untuk membuat umpan menjadi lebih awet dan tidak mudah busuk. Cara mengeringkan umpan bisa bervariasi tergantung pada jenis umpan yang ingin kalian buat. Namun, secara umum, cara mengeringkan umpan adalah sebagai berikut:

  • Pilih metode pengeringan yang sesuai dengan jenis umpan kalian. Metode pengeringan bisa berupa pengeringan alami, pengeringan oven, pengeringan microwave, atau pengeringan penggorengan.
  • Pengeringan alami: Letakkan umpan di tempat yang terkena sinar matahari langsung, seperti di atas atap, di jemuran, atau di halaman. Biarkan umpan mengering selama beberapa jam atau beberapa hari, tergantung pada cuaca dan kelembaban udara. Balik-balik umpan sesekali agar mengering secara merata.
  • Pengeringan oven: Letakkan umpan di dalam loyang yang sudah diolesi minyak atau tepung. Masukkan loyang ke dalam oven yang sudah dipanaskan sebelumnya dengan suhu 150-200 derajat Celsius. Biarkan umpan mengering selama 15-30 menit, tergantung pada ukuran dan ketebalan umpan. Balik-balik umpan sesekali agar mengering secara merata.
  • Pengeringan microwave: Letakkan umpan di atas piring yang tahan microwave. Masukkan piring ke dalam microwave yang sudah dipanaskan sebelumnya dengan daya tinggi. Biarkan umpan mengering selama 5-10 menit, tergantung pada ukuran dan ketebalan umpan. Balik-balik umpan sesekali agar mengering secara merata.
  • Pengeringan penggorengan: Panaskan minyak goreng dalam penggorengan dengan api sedang. Masukkan umpan ke dalam penggorengan dan goreng hingga berwarna kecoklatan. Angkat umpan dan tiriskan minyaknya.

Setelah umpan mengering, kalian bisa menyimpannya dalam wadah tertutup atau plastik yang kedap udara. Kalian juga bisa membekukan umpan dalam freezer jika ingin menyimpannya lebih lama.

Tips Memancing Ikan Patin dengan Umpan

Tips Memancing Ikan Patin
Source: Spotmancing.omkicau.com

Setelah kalian membuat umpan ikan patin sendiri, kalian bisa langsung menggunakannya untuk memancing. Namun, kalian juga harus memperhatikan beberapa tips sukses berikut ini agar hasil memancing kalian lebih maksimal:

  • Pilih waktu memancing yang tepat. Waktu memancing yang baik adalah saat pagi hari atau sore hari, saat ikan patin sedang aktif mencari makan. Hindari memancing saat siang hari atau malam hari, saat ikan patin sedang istirahat atau tidur.
  • Pilih lokasi memancing yang strategis. Lokasi memancing yang baik adalah di tempat yang banyak terdapat ikan patin, seperti di dekat sumber makanan, di dekat vegetasi, di dekat arus air, atau di dekat dasar kolam atau sungai. Hindari memancing di tempat yang terlalu terbuka, terlalu dangkal, atau terlalu dalam.
  • Pilih alat pancing yang sesuai. Alat pancing yang baik adalah yang kuat, tajam, dan fleksibel. Pilih kail yang berukuran sedang, tidak terlalu besar atau terlalu kecil. Pilih senar yang tebal, tidak mudah putus atau kusut. Pilih joran yang panjang, tidak mudah patah atau bengkok.
  • Pasang umpan dengan benar. Pasang umpan di kail dengan cara menusuknya dari sisi atau dari tengah. Pastikan umpan menempel rapat di kail dan tidak mudah lepas. Jangan pasang umpan terlalu banyak atau terlalu sedikit agar tidak mengganggu gerakan kail atau ikan.
  • Lempar umpan dengan hati-hati. Lempar umpan ke arah lokasi memancing yang kalian pilih dengan cara mengayunkan joran ke belakang dan ke depan. Pastikan umpan jatuh di tempat yang tepat dan tidak terlalu jauh atau terlalu dekat. Jangan melempar umpan terlalu keras atau terlalu lembut agar tidak membuat ikan patin kaget atau curiga.
  • Tarik umpan dengan perlahan. Tarik umpan ke arah kalian dengan cara menggulung senar dengan tangan atau dengan reel. Pastikan umpan bergerak dengan ritme yang teratur dan tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Jangan tarik umpan terlalu keras atau terlalu lembut agar tidak membuat ikan patin stres atau lari.
  • Tunggu ikan patin menggigit umpan. Tunggu hingga kalian merasakan adanya tarikan atau getaran pada senar atau joran. Ini menandakan bahwa ikan patin sudah menggigit umpan dan siap untuk dipancing. Jangan terburu-buru atau terlalu lama menunggu, karena ikan patin bisa melepaskan umpan atau melarikan diri.
  • Jepit ikan patin dengan cepat. Jepit ikan patin dengan cara menarik joran ke atas dengan kuat dan cepat. Ini akan membuat kail menancap di mulut ikan patin dan membuatnya tidak bisa lepas. Jangan jepit ikan patin terlalu keras atau terlalu lembut, karena bisa membuat kail lepas atau ikan patin terluka.
  • Angkat ikan patin dengan hati-hati. Angkat ikan patin dengan cara mengangkat joran ke atas dengan perlahan dan stabil. Ini akan membuat ikan patin terangkat dari air dan mendekat ke arah kalian. Jangan angkat ikan patin terlalu tinggi atau terlalu rendah, karena bisa membuat ikan patin jatuh atau terlepas.
  • Pegang ikan patin dengan aman. Pegang ikan patin dengan cara memegang badannya dengan tangan yang bersih dan kering. Ini akan membuat ikan patin tidak bisa bergerak atau melawan. Jangan pegang ikan patin terlalu keras atau terlalu lembut, karena bisa membuat ikan patin terluka atau lepas.

Kesimpulan

Umpan ikan patin adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan memancing ikan patin. Umpan ikan patin yang baik harus memiliki rasa dan aroma yang enak bagi ikan patin, serta tekstur dan ukuran yang sesuai. Kalian bisa menggunakan umpan ikan patin yang sudah jadi atau membuat umpan ikan patin sendiri di rumah atau di tempat lainnya.